Macaseo.com - Walaupun Windows Update memiliki banyak keuntungan bagi sistem operasi, bukan berarti proses pembaruannya selalu berjalan tanpa hambatan. Dalam situasi tertentu, fitur ini bisa saja mengalami gangguan secara tiba-tiba. Misalnya, saat proses booting berlangsung, muncul tampilan layar hitam disertai pesan “Undoing changes made to your computer”. Beberapa pengguna juga mungkin menjumpai notifikasi lain seperti “We couldn’t complete the updates. Undoing changes. Don’t turn off your computer.”
Ketika hal tersebut terjadi, sebenarnya kamu hanya perlu menunggu proses pemulihan selesai agar komputer atau laptop bisa kembali berfungsi normal. Sayangnya, waktu yang dibutuhkan kadang cukup lama, bahkan tidak jarang prosesnya macet di persentase tertentu. Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah error pada Windows Update ini? Untuk mengetahui solusinya, silakan simak penjelasan berikut.
Penyebab “Undoing changes made to your computer”
Biasanya, masalah ini muncul ketika ruang penyimpanan pada drive C sudah terlalu penuh. Namun, ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa pesan tersebut bisa muncul akibat perangkat mati mendadak, baik karena baterai habis maupun akibat listrik padam secara tiba-tiba. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa poin penjelasan berikut.
- Penyimpanan penuh: Banyak pengguna PC / laptop tidak menyadari bahwa penuh atau tidaknya ruang penyimpanan perangkat sangat berpengaruh ketika kamu menjalankan Windows Update. Karena proses ini membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup untuk menyimpan data update terbaru dari Microsoft.
- Adanya konflik pada perangkat atau sistem: Selain memori, adanya konflik pada perangkat atau sistem juga bisa menjadi alasan Windows Update mengalami error. Contoh konfliknya seperti service bertabrakan, baterai laptop habis, listrik mati, dan lain sebagainya.
- Provider internet dalam gangguan: Agar proses Windows Update berjalan dengan lancar, tentu kamu juga membutuhkan koneksi internet yang stabil. Jika provider yang kamu gunakan mengalami masalah, tidak heran jika proses download dan instalasi terganggu.
- File pembaruan rusak: Selain itu juga, ada kemungkinan masalah ini timbul akibat file pembaruan yang rusak. Metode perbaikan yang bisa kamu lakukan yaitu menghapus file instalasinya dahulu, kemudian jalankan Windows Update ulang.
- dll.
Cara mengatasi “Undoing changes made to your computer”
Apa pun penyebab munculnya masalah “Undoing changes” pada komputer, terdapat beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasinya. Mulailah dari tindakan sederhana seperti mematikan perangkat secara paksa, memeriksa kapasitas drive C, menjalankan fitur troubleshooter, hingga menonaktifkan Windows Update sementara waktu. Namun, sebelum melakukan langkah-langkah tersebut, ada baiknya kamu mencoba beberapa metode perbaikan dasar berikut ini terlebih dahulu.
- Menunggu proses hingga selesai: Jika kamu mengalami error ini untuk pertama kalinya, silakan tunggu prosesnya hingga selesai. Terkadang dengan menunggu sekitar 30 – 60 menit, PC/laptop menjadi normal kembali.
- Cek koneksi internet: Jika PC / laptop kamu terhubung dengan internet, maka pastikan provider yang kamu gunakan tidak bermasalah. kamu bisa mengetes koneksi internet dengan menggunakan perangkat lain.
- Pastikan tidak ada perangkat eksternal yang bermasalah: Selain itu pastikan bahwa PC / laptop kamu dalam kondisi prima dan tidak tersambung dengan perangkat periferal apa pun. Mungkin saja, tersambungnya perangkat ini bisa menyebabkan kendala yang tidak diinginkan.
Catatan: Pada artikel kali ini Admin menggunakan Windows 10 sebagai media gambar dan penjelasan. Jika kamu mengalami hal yang serupa pada sistem operasi Windows 7 atau Windows 8, silakan lakukan sedikit penyesuaian terhadap metode yang dipaparkan berikut ini.
1. Matikan secara paksa
Apabila beberapa tips sederhana sebelumnya belum juga menyelesaikan masalah, langkah pertama yang bisa kamu coba adalah mematikan komputer atau laptop secara paksa. Tindakan ini dilakukan karena kemungkinan besar pesan “Undoing changes” muncul akibat gangguan pada service sistem yang saling bertabrakan, sehingga proses pembaruan menjadi terhenti.
Cara melakukannya cukup mudah, tekan dan tahan tombol Power selama sekitar 4 hingga 10 detik hingga perangkat benar-benar mati, lalu nyalakan kembali. Jika diperlukan, kamu juga bisa mencabut baterai laptop atau melepas kabel daya sebelum menyalakannya kembali. Dengan mematikan perangkat secara paksa, sistem akan melakukan reset terhadap seluruh proses yang sedang berjalan.
Namun, perlu diingat bahwa metode ini memiliki sedikit risiko jika dilakukan terlalu sering, karena dapat mempercepat kerusakan pada hard disk. Jadi, meskipun cara ini terkadang mampu membuat komputer kembali normal, kamu tetap disarankan untuk mencoba langkah perbaikan lain agar masalah tidak muncul kembali di kemudian hari.’’
2. Periksa kapasitas penyimpanan
Langkah selanjutnya adalah memastikan kapasitas penyimpanan perangkat kamu masih mencukupi. Mengapa hal ini penting? Karena untuk menerima dan menginstal pembaruan dari Microsoft, sistem membutuhkan ruang kosong yang memadai. Proses download dan instalasi Windows Update memerlukan penyimpanan bebas agar dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Sebagai rekomendasi, usahakan menyisakan setidaknya 20% ruang kosong pada drive C dari total kapasitas penyimpanan kamu.
Untuk memeriksa sisa ruang penyimpanan pada PC atau laptop Windows, sebaiknya kamu masuk terlebih dahulu ke Safe Mode. Jika kamu belum mengetahui cara melakukannya, kamu bisa mengikuti panduan pada tautan berikut atau langkah-langkah yang dijelaskan di bawah ini.
- Pertama, siapkan Flashdisk yang sudah ter-bootable OS Windows atau CD instalasi Windows 10.
- Jika sudah, pada halaman “Windows Setup” > pilih Bahasa > klik Next > lalu pilih Opsi Repair your computer.
- Berikutnya klik Troubleshoot > Advanced options > pilih Startup Settings.
- Selanjutnya klik Restart > pilih opsi Safe Mode (tekan F4 / F5 /F6) > tunggu prosesnya beberapa saat.
- Jika sudah kamu akan masuk ke dalam Safe Mode Windows.
- Selesai.
3. Hapus file instalasi terbaru Windows Update
Munculnya notifikasi “Undoing changes made to your computer” juga bisa disebabkan oleh proses Windows Update yang gagal atau tidak berjalan sempurna. Hal ini biasanya terjadi karena koneksi internet yang tidak stabil atau perangkat tiba-tiba mati, misalnya akibat kehabisan daya. Situasi tersebut dapat membuat file pembaruan menjadi rusak atau tertunda, sehingga saat komputer dinyalakan kembali, muncul berbagai notifikasi error.
Untuk mengatasinya, kamu perlu menghapus file instalasi pembaruan yang bermasalah kemudian melakukan pembaruan ulang. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk memperbaikinya.
- Pertama, silakan masuk ke Safe Mode Windows seperti sebelumnya.
- Kemudian klik ikon Start menu > pilih Settings > Update & Security.
- Jika sudah, klik View update history > Uninstall updates.
- Setelah itu pilih pembaruan yang ingin dihapus, lalu klik Uninstall.
- Selesai.
Catatan: Ketika kamu mendapati pembaruan yang tidak bisa dihapus, artinya pembaruan tersebut bersifat wajib dan tidak bisa di uninstall.
Apabila cara sebelumnya belum memberikan hasil, kamu dapat mencoba menghapus instalasi Windows Update secara manual. Bagaimana langkah-langkahnya? Silakan ikuti panduan berikut untuk melakukannya dengan benar.
- Pertama, buka Windows Explorer > akses Drive C > Windows.
- Lalu cari dan hapus folder SoftwareDistribution.
- Setelah itu, restart kembali perangkat kamu > jalankan Windows Update.
- Tunggu proses pembaruan yang sedang berlangsung.
- Selesai.
Catatan: Terdapat dua poin penting yang perlu kamu pertimbangkan risikonya jika ingin menghapus secara manual berikut ini.
- kamu akan kehilangan seluruh histori update perangkat.
- Saat kamu menjalankan Windows Update kembali, kamu memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk proses pembaruan Windows dibandingkan sebelumnya. Mengingat sistem akan diperbarui ulang pada folder yang telah kamu hapus sebelumnya.
4. Gunakan troubleshooter Windows
Selain metode sebelumnya, kamu juga dapat memanfaatkan fitur Windows Troubleshooter untuk mengatasi error pada Windows Update. Fitur bawaan ini cukup populer di kalangan pengguna Windows karena mampu mendeteksi sekaligus memperbaiki berbagai kendala yang muncul saat proses pembaruan sistem berlangsung secara otomatis.
- Pertama, masuk ke dalam Safe Mode Windows.
- Lalu klik Start menu > pilih Settings > Update & Security.
- Selanjutnya pilih tab Troubleshoot > klik Additional troubleshooters.
- Jika sudah, silakan klik Windows Update > Run the troubleshooter.
- Tunggu proses pengecekan beberapa saat > ikuti instruksi yang diberikan.
- Setelah proses dilalui, coba restart perangkat dan lihat hasilnya.
- Selesai.
5. Jalankan perintah SFC dan DISM
Kerusakan pada file sistem juga dapat menjadi penyebab munculnya notifikasi “Changes made to your computer” ketika PC atau laptop dinyalakan. Untuk memastikan dan memperbaiki masalah tersebut, cara paling efektif adalah dengan menjalankan perintah System File Checker (SFC) bersamaan dengan DISM Tool. Kedua perintah ini berfungsi untuk mendeteksi serta memperbaiki file sistem yang rusak atau hilang secara otomatis, sehingga kondisi Windows bisa kembali normal.
Catatan: Jika kamu pengguna Windows 10/8, disarankan untuk menjalankan perintah DISM Tool terlebih dahulu. Sementara untuk kamu yang menggunakan Windows 7 atau Vista, kamu bisa mengabaikan perintah DISM Tool ini dan lanjutkan ke perintah SFC Windows.
Perintah DISM Tool
DISM /Online /Cleanup-image /Restorehealth
- Pertama, klik Advanced options atau See advanced repair options di halaman layar biru Automatic Repair.
- Selanjutnya klik Troubleshoot > Advanced options > pilih opsi Command Prompt.
- Jika program CMD sudah terbuka, silakan ketik perintah di atas > lalu tekan Enter.
- Tunggu proses beberapa saat.
- Setelah menjalankan perintah SFC, silakan lanjutkan perintah di bawah ini.
Perintah SFC Windows
sfc /scannow
- Pertama, klik Advanced options > pilih Command Prompt.
- Selanjutnya ketik perintah di atas secara berurutan > lalu tekan Enter.
- Tunggu proses beberapa saat.
- Jika semua perintah sudah dijalankan, ketik exit untuk keluar program CMD > lakukan restart perangkat.
- Selesai.
Catatan: lamanya proses scanning di atas tergantung dari spesifikasi perangkat dan kapasitas penyimpanan kamu. Dengan kata lain, semakin besar kapasitasnya, maka proses juga membutuhkan waktu yang relatif lama.
6. Aktifkan Set Metered Connection
Langkah berikutnya adalah mengaktifkan fitur Metered Connection. Saat fitur ini diaktifkan, penggunaan koneksi internet oleh sistem akan dibatasi, sehingga bandwidth tidak tersedot secara berlebihan. Selain itu, fitur ini juga membantu mencegah Windows melakukan pembaruan otomatis atau mengunduh data besar tanpa izin pengguna, seperti update aplikasi maupun Windows Update. Berikut cara untuk mengaktifkannya.
- Pertama, pastikan kamu telah masuk Safe Mode terlebih dahulu.
- Lalu tekan tombol kombinasi Windows + I untuk mengakses menu Settings.
- Kemudian klik Network & Internet > lalu pilih tab Wi-Fi.
- Jika sudah, klik koneksi WiFi yang terhubung dengan PC / laptop.
- Di bagian “Metered Connection”, geser toggle dari On ke Off untuk mengaktifkan.
- Selesai.
Atau jika diperlukan, kamu juga bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menonaktifkan layanan Windows Update pada PC / laptop secara permanen.
Disable Windows Update
services.msc
- Pertama, masuk Safe Mode Windows.
- Selanjutnya tekan tombol kombinasi Windows + R untuk menjalankan Windows Run.
- Lalu ketik services.msc > tekan Enter / OK.
- Jika sudah tampil, temukan dan klik kanan service Windows Update > pilih Properties.
- Di bagian “Startup type”, ubah menjadi Disabled > klik Apply > OK.
- Setelah itu, restart PC / laptop untuk melihat perubahan.
- Selesai.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Windows Update akan dinonaktifkan secara permanen. Jika kamu ingin mengaktifkannya kembali, kamu bisa mengulangi prosedur yang sama dan ubah “Startup Type” menjadi Automatic.
7. Mengaktifkan App Readiness
services.msc
Langkah terakhir yang dapat kamu coba adalah mengaktifkan layanan App Readiness Service. Meski metode ini tergolong belum banyak diketahui, sejumlah pengguna PC dan laptop melaporkan bahwa fitur ini dapat membantu mengatasi masalah layar hitam yang muncul akibat kegagalan pembaruan pada Windows 10. Berikut panduan langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.
- Pertama, masuk ke dalam Safe Mode terlebih dahulu.
- Jika sudah, tekan Windows + R pada keyboard untuk membuka jendela Run.
- Selanjutnya ketik services.msc di kolom yang tersedia > tekan Enter/Ok.
- Setelah jendela Service muncul, klik kanan service App Readiness > pilih Properties.
- Lalu di bagian “Startup type”, pilih Automatic > klik Apply > OK.
- Jika sudah, kamu perlu melakukan restart PC/laptop dahulu untuk melihat perubahannya.
- Selesai.
Sebelum menjalankan Windows Update, ada beberapa hal penting yang perlu kamu periksa terlebih dahulu. Pastikan kapasitas drive C masih mencukupi, koneksi internet stabil, serta perangkat dalam kondisi baik. Langkah ini bertujuan agar proses pengunduhan dan pemasangan pembaruan dapat berjalan lancar, serta untuk mencegah munculnya kembali masalah “Undoing changes” di kemudian hari.
FAQ
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Windows Update?
Umumnya proses update ini membutuhkan waktu 5-10 menit saja. Namun ini juga tergantung dari masifnya pembaruan dan kapasitas hard drive perangkat kamu.
2. Mengapa PC / laptop sering gagal saat menjalankan Windows Update?
Penyebab utama kegagalan Windows Update biasanya dikarenakan oleh gangguan dari pihak luar. Contohnya seperti PC / laptop mendadak mati karena alasan tertentu atau bisa jadi provider internet kamu sedang dalam gangguan.
3. Apa yang terjadi jika perangkat tidak mendapatkan pembaruan sama sekali?
Kemungkinan besar kinerja sistem pada PC / laptop kamu menjadi tidak optimal ketika digunakan. Selain itu ada beberapa fungsionalitas menu atau fitur tidak bisa digunakan.








