Macaseo.com - Pernah nggak sih kamu merasa bingung soal colok-cabut flashdisk tanpa klik Safely Remove Hardware dulu? Banyak orang masih bertanya-tanya, sebenarnya aman atau justru berisiko. Padahal kalau kita perhatikan, di setiap komputer maupun laptop pasti ada opsi Eject yang otomatis muncul saat flashdisk tersambung ke port USB.
Secara sederhana, kalau sistem operasi sampai menyediakan fitur itu, tentu ada alasannya. Artinya, tombol Eject bukan sekadar pajangan, melainkan memang punya fungsi penting untuk melindungi data dan perangkat. Nah, supaya lebih jelas, mari kita bahas sedikit soal apa yang terjadi ketika flashdisk dicabut tanpa melalui proses Safely Remove Hardware.
Seperti yang kita tahu, flashdisk adalah media penyimpanan portable yang praktis dibawa ke mana-mana. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, sehingga jadi pilihan populer masyarakat Indonesia. Tak heran, banyak orang mengandalkan flashdisk untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari pekerjaan kantor hingga tugas kuliah.
Apa Tujuan dari Adanya Fitur Safely Remove Hardware?
Tahukah kamu, media penyimpanan lama seperti CD-ROM, CD-RW, DVD-RW, disket, atau perangkat pembaca eksternal lainnya sebenarnya relatif lebih aman digunakan. Kenapa? Karena meskipun perangkat itu dicabut atau dilepas secara mendadak, kecil kemungkinan data akan hilang.
Berbeda dengan flashdisk atau hardisk eksternal, media penyimpanan model lama biasanya memiliki tombol eject fisik. Kalau di komputer desktop, tombolnya ada di casing CPU, sementara di laptop biasanya terletak di sisi samping.
Menariknya, ketika kamu sedang membuka file dari CD atau memindahkan data dari CD ke komputer, lalu menekan tombol eject, CD tersebut tidak langsung keluar begitu saja. Sistem akan menahan proses eject hingga aktivitas pembacaan atau pemindahan file benar-benar selesai. Artinya, ada mekanisme perlindungan otomatis yang memastikan data tetap aman sebelum CD dilepas.
Lalu Apa Fungsi dari Safely Remove Hardware Pada Windows Explorer?
Seiring dengan kemajuan teknologi, tombol Eject fisik kini bisa dibilang sudah ketinggalan zaman dan jarang dipakai. Kehadiran USB Flashdisk menjadi salah satu faktor besar yang mengubah kebiasaan pengguna komputer maupun laptop.
Berbeda dengan CD atau DVD yang punya tombol eject bawaan, flashdisk sejak awal memang tidak pernah dilengkapi tombol fisik untuk melepas perangkat. Karena itu, sistem operasi seperti Windows menghadirkan fitur Safely Remove Hardware atau Eject dalam bentuk software. Fitur ini otomatis muncul setiap kali flashdisk ditancapkan ke komputer.
Secara sederhana, fungsi Eject pada flashdisk adalah sebagai “pengganti” tombol eject fisik. Selain itu, fitur ini juga berperan sebagai pengingat dan pemberitahuan ke sistem bahwa pengguna ingin melepas flashdisk dengan aman, sehingga risiko kerusakan data bisa diminimalisir.
Apakah Berbaya Tidak Melakukan Eject Pada Flasdisk?
Kalau ditanya apakah mencabut flashdisk tanpa eject itu berbahaya, jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Memang, dalam banyak kasus tidak langsung menimbulkan masalah. Tapi, kebiasaan mencabut flashdisk tanpa melalui proses Safely Remove Hardware tetap berisiko dan sebaiknya dihindari.
Beberapa sumber menyebutkan, ada potensi kerusakan yang bisa terjadi jika flashdisk dicabut begitu saja, di antaranya:
- File di flashdisk bisa corrupt.
- Flashdisk menjadi error dan sulit diformat.
- Perangkat bisa tidak terdeteksi oleh komputer.
- Performa flashdisk perlahan bisa menurun.
Karena itu, langkah paling bijak sebelum melepas flashdisk adalah selalu melakukan eject terlebih dahulu. Cara sederhana ini bisa membantu menjaga data tetap aman sekaligus memperpanjang umur flashdisk kesayanganmu.