• Jelajahi

    Copyright © Macaseo.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    10 Perbedaan MBR dan GPT, Mana yang Lebih Baik untuk Partisi Hard Disk Kamu?

    11/10/2025, 16:49 WIB Last Updated 2025-10-11T09:56:54Z

    Macaseo.com - Untuk membagi sebuah disk menjadi beberapa bagian (partisi), diperlukan pengaturan menggunakan skema tabel partisi. Skema inilah yang memberi tahu sistem operasi bagaimana data dan partisi di dalam drive akan diatur.

    Perbedaan MBR dan GPT Mana yang Lebih Baik untuk Partisi Hard Disk

    Secara sederhana, partisi adalah pembagian virtual dari sebuah hard disk drive (HDD) atau solid state drive (SSD). Setiap partisi bisa memiliki ukuran dan fungsi yang berbeda, tergantung kebutuhan pengguna.


    Dalam dunia penyimpanan data, ada dua jenis utama tabel partisi yang digunakan yakni MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table). Jika kamu berencana mempartisi hard disk di Windows 10 atau 8.1, pastikan untuk menyiapkan disk baru terlebih dahulu, kemudian tentukan apakah akan menggunakan MBR atau GPT.


    Nah, apa sebenarnya perbedaan antara keduanya? Pada artikel kali ini Admin akan membahas secara lengkap agar kamu bisa menentukan jenis partisi yang paling cocok untuk komputer kamu.


    Sedikit sejarah, MBR adalah sistem partisi lama yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 bersama IBM PC DOS 2.0. Sementara itu, GPT adalah teknologi yang lebih modern, dikenalkan sejak era 1990-an dan dirancang untuk menggantikan MBR secara bertahap.


    Keduanya memiliki cara berbeda dalam menyimpan informasi partisi di dalam drive. Untuk memahami lebih jauh bagaimana MBR dan GPT bekerja serta mana yang sebaiknya kamu pilih, yuk lanjut ke pembahasan selengkapnya di bawah ini.


    Apa itu MBR?

    Perbedaan MBR dan GPT Mana yang Lebih Baik untuk Partisi Hard Disk

    MBR (Master Boot Record) adalah sektor boot khusus yang terletak di bagian awal sebuah drive. Bagian ini berisi boot loader yakni kode kecil yang bertugas memulai sistem operasi yang terpasang serta informasi mengenai pembagian partisi pada drive (logical drive partitions). Biasanya, boot loader utama di MBR akan memanggil boot loader lain yang berada di partisi berbeda untuk melanjutkan proses startup sistem.


    Teknologi MBR pertama kali diperkenalkan oleh IBM pada tahun 1983 bersamaan dengan sistem operasi DOS, dan masih digunakan hingga sekarang di berbagai perangkat. Sejak saat itu, MBR menjadi manajer boot standar untuk komputer berbasis BIOS, sekaligus berfungsi sebagai tabel partisi yang membantu membagi ruang penyimpanan secara efisien. Karena kepraktisannya, MBR pun diadopsi secara luas pada berbagai media penyimpanan mulai dari hard drive, flashdisk, hingga kartu memori.


    Selama bertahun-tahun, MBR menjadi sistem partisi utama di dunia komputer. Namun, teknologi ini memiliki sejumlah keterbatasan. MBR hanya mampu menampung empat partisi utama dan memiliki struktur yang tergolong kompleks. Selain itu, kapasitas maksimal penyimpanan yang bisa digunakan dalam sistem MBR hanya mencapai 2 TB (terabyte).


    Dengan kebutuhan data yang semakin besar, batasan tersebut tentu tidak lagi mencukupi. Karena itu, hadir standar baru bernama GPT (GUID Partition Table) sebagai penerus MBR menawarkan keamanan lebih tinggi dan dukungan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar.


    Untuk struktur yang ada pada MBR terdiri atas:


    • MBR Sector, First Sector: sektor MBR membutuhkan 512 byte dan kode boot master (446 byte), tabel partisi disk (DPT, 64 byte), dan boot signature boot (2 byte) yang menandai akhir sektor MBR. Bagian sektor ini menjelaskan bagaimana partisi diatur pada perangkat penyimpanan saat ini.
    • Partition: Partisi ini digunakan disk dengan cara membuat pembagian menjadi potongan-potongan tertentu. Partisi dikategorikan sebagai partisi primer dan partisi extended pada disk MBR.


    Apa itu GPT?


    GPT (GUID Partition Table) adalah jenis tabel partisi generasi baru yang dikembangkan sebagai penerus MBR. Teknologi ini diperkenalkan sebagai bagian dari inisiatif UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), yang menjadi standar modern pengganti BIOS pada sistem komputer masa kini.


    Dibandingkan MBR, skema partisi GPT jauh lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perangkat keras modern. Tidak hanya mendukung kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar, GPT juga memiliki sistem pengelolaan partisi yang lebih aman dan efisien.


    • Protective MBR, First Sector: MBR pelindung pada GPT berfungsi untuk mencegah alat yang hanya mendukung disk MBR saat kesalahan mengolah dan menimpa disk GPT.
    • Primary GPT Header, Second Sector: Sektor kedua pada disk GPT dapat menyimpan header tabel partisi GUID utama.
    • Partition Entries, The Thirty-Fourth Sector: Entri partisi terdiri dari sektor ketiga hingga sektor ketiga puluh empat. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat partisi tak terbatas pada disk GPT.
    • Partitions: Disk GPT tidak membatasi berapa banyak partisi primer yang dapat dibuat, juga tidak ada partisi logis atau extended.
    • Backup Partition Entries / Primary GPT Header: Disk GPT mencadangkan header GPT utama dan entri partisi secara otomatis pada sektor terakhir disk. Ini jauh lebih diandalkan daripada disk MBR. Header atau tabel partisi pada GPT yang rusak, dapat dipulihkan kembali.


    Perbedaan MBR dan GPT pada partisi hard disk


    Baik MBR maupun GPT sama-sama berfungsi untuk mengatur dan mengelola pembagian partisi pada hard disk. Namun, keduanya memiliki struktur dan cara kerja yang berbeda dalam hampir setiap aspek.


    Kedua jenis tabel partisi ini digunakan pada berbagai perangkat penyimpanan mulai dari HDD, SSD, hingga media penyimpanan eksternal seperti flashdisk.


    Nah, untuk memahami lebih jelas perbedaan di antara keduanya, yuk simak penjelasan lengkap mengenai perbedaan MBR dan GPT berikut ini:


    1. Diperkenalkan pada waktu yang berbeda


    MBR merupakan teknologi yang lebih dulu hadir dibandingkan GPT. Sistem partisi ini pertama kali diperkenalkan pada Maret 1983 bersama IBM PC DOS 2.0, dan meskipun usianya sudah sangat lama, MBR masih digunakan hingga sekarang di berbagai sistem komputer.


    Sementara itu, GPT mulai dikembangkan pada akhir tahun 1990-an sebagai bagian dari standar UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). Seiring waktu, GPT semakin populer dan kini menjadi pilihan utama di banyak perangkat modern berkat keunggulan kapasitas dan keamanannya.


    2. Struktur yang berbeda


    Baik MBR maupun GPT memiliki struktur yang berbeda dalam cara mereka mengatur data pada sebuah drive. Pada MBR (Master Boot Record), struktur dasarnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu master boot code, partition table, dan disk signature. Master boot code berisi kode awal yang digunakan untuk memulai proses booting sistem operasi, sedangkan partition table berfungsi menyimpan informasi tentang partisi yang ada di dalam disk. Adapun disk signature digunakan sebagai identitas unik untuk setiap drive. Namun, sistem MBR memiliki keterbatasan karena hanya mampu menampung maksimal empat partisi utama pada Windows.


    Berbeda dengan MBR, GPT (GUID Partition Table) memiliki struktur yang lebih modern dan canggih. Tabel partisi GPT terdiri dari beberapa bagian penting seperti protective MBR, primary GUID partition entry, backup GUID partition entry array, dan backup GUID partition table header. Protective MBR berfungsi untuk melindungi data GPT agar tidak salah dikenali oleh sistem lama, sementara bagian-bagian lainnya berperan dalam menyimpan dan mencadangkan informasi partisi agar lebih aman. Dengan desain ini, GPT mampu memberikan pengelolaan partisi yang lebih fleksibel, aman, dan tahan terhadap kerusakan dibandingkan dengan sistem MBR tradisional.


    3. Dukungan pada jumlah partisi


    Pada sistem MBR (Master Boot Record), pengguna hanya dapat membuat maksimal empat partisi utama (primary partition) pada satu drive. Artinya, kapasitas pembagian partisi sangat terbatas. Jika ingin menambahkan lebih banyak partisi, salah satu dari empat partisi utama tersebut harus diubah menjadi extended partition, yang kemudian bisa menampung beberapa partisi logis (logical partition) di dalamnya. Struktur ini membuat pengelolaan partisi di MBR sedikit lebih rumit dan kurang fleksibel.


    Berbeda dengan MBR, GPT (GUID Partition Table) menawarkan keleluasaan yang jauh lebih besar. Sistem ini memungkinkan pembuatan jumlah partisi yang hampir tidak terbatas tanpa perlu membedakan antara partisi utama dan logis. Namun, khusus pada sistem operasi Windows, jumlah partisi dibatasi hingga 128 partisi. Menariknya, setiap partisi pada GPT memiliki fungsi yang sama seperti partisi utama pada MBR, sehingga pengelolaan data menjadi lebih sederhana dan efisien.


    4. Dukungan pada disk dan kapasitas partisi


    Dalam sistem MBR (Master Boot Record), kapasitas maksimum yang dapat digunakan bergantung pada ukuran sektor disk. Untuk disk dengan sektor tradisional 512 byte, MBR hanya mampu mengelola hingga 2 TB ruang penyimpanan. Jika menggunakan sektor berukuran 4K native (4Kn), kapasitas tersebut bisa meningkat hingga sekitar 16 TB.


    Sementara itu, GPT (GUID Partition Table) memiliki kemampuan yang jauh lebih besar. Struktur tabel pada GPT dirancang dengan panjang hingga 2×64 blok logis, yang bisa berukuran 512 byte maupun 4K. Berkat desain ini, GPT mampu mendukung kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dibandingkan MBR, menjadikannya pilihan ideal untuk perangkat modern dengan kebutuhan ruang data dalam skala besar.


    5. Mode boot yang berbeda


    GPT dan MBR bekerja pada mode boot yang berbeda. Sistem GPT digunakan bersama UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), sedangkan MBR berjalan pada mode Legacy BIOS.


    Jika kamu mencoba menginstal Windows pada partisi GPT tetapi masih menggunakan mode Legacy boot, sistem akan menampilkan pesan error:


    Windows cannot be installed to this disk. The selected disk is of the GPT partition style.


    Untuk mengatasinya, pengguna perlu mengubah pengaturan boot menjadi UEFI agar instalasi bisa dilanjutkan.


    Sebaliknya, jika kamu memasang Windows pada partisi MBR sementara sistem berjalan dalam mode UEFI, maka akan muncul peringatan:


    Windows cannot be installed to this disk. The selected disk has an MBR partition table. On EFI systems, Windows can only be installed to GPT disk.


    Dalam kasus ini, pengguna harus mengubah pengaturan boot ke Legacy mode agar kompatibel dengan MBR.


    Setelah memahami perbedaan mode boot tersebut, berikut adalah tabel perbandingan lengkap antara MBR dan GPT untuk membantu kamu menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan sistem kamu.


    Perbedaan MBR GPT
    Spesifikasi Legacy UEFI
    Jumlah maksimum partisi primer 4 partisi Tidak terbatas (tergantung pada sistem operasi; pada Windows dapat digunakan hingga 128 partisi)
    Ukuran partisi maksimum 2 terabyte (2.000 gygabyte) 18 exabyte (18 miliar gigabyte)
    Ukuran hard drive maksimum 2 terabyte (2.000 gygabyte) 18 exabyte (18 miliar gigabyte)
    Keamanan Sektor data tidak menggunakan checksum Sektor data menggunakan checksum CRC32 dan tabel partisi GUID cadangan.
    Nama partisi Tersimpan pada partisi ID GUID unik disertai dengan nama 36 karakter.
    Dukungan multiboot Kurang mumpuni Bagus, dengan entri boot loader dalam partisi terpisah.


    Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa MBR dan GPT sama-sama berfungsi untuk membuat partisi pada hard drive. Namun, keduanya memiliki struktur dan cara kerja yang berbeda dalam banyak hal.


    Sistem MBR (Master Boot Record) hanya mampu menampung maksimal empat partisi utama, sedangkan GPT (GUID Partition Table) jauh lebih fleksibel dan mendukung hingga 128 partisi utama pada sistem operasi Windows.


    Karena itu, bagi kamu yang membutuhkan lebih banyak partisi untuk mengelola data dengan lebih leluasa, GPT menjadi pilihan yang lebih tepat dan modern dibandingkan MBR.


    FAQ


    1. Bagaimana cara meng-inisialisasi disk ke MBR atau GPT?


    Untuk meng-konversi atau meng-inisialisasi disk ke MBR atau GPT mudah dilakukan, buka dan pergi ke Windows Disk Management dan MiniTool Partition Wizard.


    2. Apakah mungkin mengkonversi MBR agar lebih banyak partisi?


    Ya, kamu dapat mengonversi disk MBR ke disk dinamis tanpa memerlukan penghapusan partisi. Namun, jika kamu ingin mencapai batas lebih 2TB atau mengejar fitur GPT, mulailah konversikan ke GPT dengan syarat harus mencadangkan file penting kamu.


    3. Mana yang lebih baik MBR atau GPT?


    MBR dan GPT adalah dua gaya partisi yang berbeda untuk mengelola disk kamu. Disk MBR menangani disk hingga 2TB dan mendukung 4 partisi primer. Sedangkan disk GPT memiliki empat partisi utama pada setiap disk, yang dapat menampung hingga 128 partisi. Alasan ini cukup jadi pilihan untuk kamu.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini