Macaseo.com - Tidak semua orang bisa langsung menemukan jalan suksesnya. Bagi Pak Suroso, warga Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, perjalanan menuju keberhasilan penuh lika-liku.
Dari perantau di Malaysia, pencari batu di hutan, hingga kini menjadi pengusaha cobek batu yang produknya dikenal luas.
1. Awal Mula Usaha Cobek Batu
Pada tahun 2001, Pak Suroso memulai usaha pembuatan cobek batu secara mandiri setelah sebelumnya belajar dari sang kakak. Prosesnya tidak mudah yakni mulai dari mencari bahan baku batu di gunung, memotong, membelah, hingga membentuk bundar dengan bubut. Satu cobek bisa selesai dalam waktu sekitar 10 menit, tergantung ukuran.
Awalnya, rumah beliau penuh dengan cobek yang belum laku. Istrinya kemudian mendorong agar ia berani menjual keluar daerah. Berbekal 30 cobek dan sepeda motor, Pak Suroso keliling pasar hingga ke Blitar dan Malang. Dari situlah usahanya mulai dikenal.
2. Peran Keluarga dan Dukungan Istri
Perjalanan usaha ini tidak lepas dari pengorbanan sang istri. Ketika modal habis, istrinya rela bekerja di Taiwan selama tiga tahun untuk menopang keluarga dan biaya pendidikan anak. Berkat kerja keras bersama, usaha cobek kembali berjalan dan bahkan mampu mempekerjakan belasan orang.
3. Filosofi Hidup (Sedekah Membuka Rezeki)
Pak Suroso percaya bahwa sedekah adalah kunci kelancaran usaha. Saat dalam kondisi sulit, ia tetap menyisihkan sebagian penghasilan untuk anak yatim. Ajaibnya, setiap kali ia bersedekah, rezeki datang dengan cara yang tidak terduga. Prinsip inilah yang terus ia pegang sampai sekarang.
4. Dari Lokal ke Harapan Pasar Global
Saat ini, produksi cobek batu Pak Suroso bisa mencapai 40–50 buah per orang per hari. Ukurannya bervariasi, dari diameter 16 cm hingga 40 cm, dengan harga mulai Rp7.500 hingga Rp90.000. Pasarnya masih banyak di wilayah lokal, namun harapan Pak Suroso ke depan adalah bisa menjangkau pasar nasional bahkan internasional.
5. Pelajaran Berharga dari Kisah Pak Suroso
Kisah ini mengajarkan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Dibutuhkan:
- Kerja keras dan ketekunan dalam menggeluti usaha kecil.
- Dukungan keluarga sebagai fondasi keberhasilan.
- Sedekah dan berbagi, yang membuka pintu rezeki.
- Keberanian memasarkan produk agar lebih dikenal luas.
Kesimpulan
Usaha cobek batu Tulungagung milik Pak Suroso adalah contoh nyata bagaimana bisnis kecil bisa bertahan dan berkembang berkat tekad, dukungan keluarga, dan keyakinan pada berkah sedekah. Dari perjuangan sederhana inilah muncul inspirasi bahwa siapa pun bisa sukses, asal tidak mudah menyerah.
“Kalau anak sukses, orang tua ikut bahagia. Itu tujuan utama saya,” ungkap Pak Suroso.